PARE DAN SALAH SATU KEUNIKANNYA
Anda pasti sudah tak asing lagi dengan kata “Pare”, entah itu Anda mengira Pare adalah salah satu kota nama dari Saudara Anda, nama hewan peliharaan Anda, nama boneka Anda, Pare yang bisaa dibuat sambel oleh Anda atau ibu Anda di rumah dan sebagainya. Tetapi pada kesempatan kali ini, saya tidak akan mengajak Anda untuk menjelajah tentang saudara Anda, kucing Anda ataupun cara pembuatan sambel Pare, saya akan mengajak Anda untuk menjelajahi “apa” dan “bagaimana” sih Kota Pare itu menurut dari berbagai sumber.
Pare adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Pare terletak 25 km sebelah Timur Laut dari kota Kediri. Pare cukup jauh dari pusat kota Kediri. Jika Anda ingin ke pusat Kota yakni Kediri, mungkin membutuhkan waktu kurang lebih satu jam jika mengendarai motor ataupun transportasi lainnya terkecuali jalan kaki atau bersepeda.
Pare adalah kota yang sudah berdiri ratusan tahun lalu. Hal ini dibuktikan adanya Candi Surawana, Candi Tegowangi, dan Patung Budo yang sudah berumur ratusan tahun silam. Pare sendiri menjadi terkenal bahkan dikenal dunia pula karena dari buku “The Religion of Java” yang disusun oleh salah satu antropolog dunia yang sedang menyelesaikan peneletian bernama Clifford Geertz.
Pare merupakan kota adipura, jajanan, hotel, sekolah, rumah sakit, ATM, tempat ibadah, ataupun gedung-gedung lainnya dapat dijumpai disini. Udara di Pare tidak terlalu panas karena hanya berada pada 125 dpl.
Pare memiliki industri yang bahkan bertaraf internasional seperti plywood dan pengembangan bibit-bibit pertanian. Pare memiliki tanah yang subur bekas letusan Gunung Kelud dan tak pernah mengalami kekeringan. Banyak sekali wisata di Pare yang dapat Anda jumpai ketika Anda berkunjung disini contohnya seperti Pemandian “Candi Birawa” Corah, Masjid An-Nur Pare, Garuda Park, Stadion Canda Birawa, Candi Surawana, Taman Kilisuci, Candi Tegowangi, Alun – alun pare dan kampung inggris.
Kampung Inggris adalah termasuk keunikan juga di Pare. Anda pernah mendengarnya? Ya, saya yakin Anda pernah mendengarnya bahkan sangat pernah mendengarnya. Nama “Kampung Inggris” sangat tidak asing lagi di telinga kita. Di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke mengenal kampung inggris.
Kampung inggris adalah sebuah daerah yang sangat terkenal berada di Kecamatan Pare. Tepatnya, kampung inggris terletak pada sepanjang jalan Kemuning, jalan Brawijaya dan jalan Anyelir di desa Tulungrejo dan desa Singgahan, Pare. Kampung inggris bukan sebuah kampung yang di huni oleh para bule atau sebuah kampung yang orang-orangnya menggunakan bahasa inggris karena bahasa inggris adalah bahasa asli mereka. Pernyataan itu sangat salah adanya. Bahwasannya, kampung inggris adalah sebuah kampung dimana penghuninya adalah orang asli Indonesia dari bayi sampai manula, dari yang orang yang kecil sampai orang yang besar, dari penjual sandal jepit sampai pemilik restoran. “Lha terus mengapa bisa disebut kampung inggris?”, pertanyaan tersebut mungkin sedang terlintas dipikiran Anda.
Kampung inggris bisa disebut demikian berawal dariseorang yang berasal dari Borneo (Kalimantan) yang bernama Kallen Hosen. Nama bapak Kallen Hosen sendiri terkesan seperti nama bule, untuk yang belum tahu mungkin mengira bahwa beliau adalah orang bule padahal, beliau orang asli Indonesia.
Bapak Kallen mendirikan kursus bahasa inggris. Berbekal ilmu dari sang Kyai karena dulunya bapak kalen adalah seorang anak pesantren dari Gontor, Jawa Timur. Beliau berbagi ilmu tanpa pamrih pada anak didiknya. Perjalanan bapak Kallen pun tidak mudah. Beliau tidak langsung mndirikan gedung besar, yang memiliki banyak pengajar dan murid. Beliau merintisnya benar-benar mulai dari nol. Pada saat itu, belajar mengajar yang dilakukan bapak Kallen hanya berlangsung pada sebuah teras masjid tentunya dengan izin dari marbot. dan murid yang diperoleh bapak Kallen pada saat itu adalah hanya 4-6 orang saja. Namun bapak Kallen mampu mendidik mereka dengan benar dan penuh tanggung jawab hingga menjadikan mereka sebagai lulusan yang berkualitas. Hal inilah yang mengundang masyarakat untuk belajar bersamanya. Seiring berjalannya waktu, dari yang hanya di teras masjid, lalu di rumah-rumah warga yang mengizinkan beliau untuk melaksanakan belajar mengajar, sampai beliau dapat mendirikan sebuah gedung lembaga kursus bahasa inggris yang diberi nama BEC (Basic English Course). BEC mengundang banyak sekali orang-orang untuk belajar bahasa inggris hingga seantero nusantara hingga tak ada lagi tempat bagi mereka pendaftar dan jika ingin belajar di BEC haru mendaftar beberapa bulan sebelumnya karena banyaknya peminat.
Mulai dari sinilah banyak sekali muncul lembaga-lembaga kursus bahasa inggris. Awal munculnya lembaga kursus ini juga tak jauh dari murid BEC yang sebagian memilih berkarir sebagai pengajar dan mendirikan lembaga kursus bahasa inggris dan berlanjut seterusnya. Tetapi lulusan dari BEC tak semuanya memilih untuk berkarir sebagai pengajar, sebagian dari mereka juga memilih untuk berdagang contohnya seperti pedagang nasi goreng, penjual pulsa, penjual bakso, jasa fotocopy dan sebgainya. Mungkin dari sinilah muncul pernyataan bahwa “semua orang-orang di kampung inggris menggunakan bahasa inggris bahkan penjual gorengan pun bias berbahasa inggris”, hal ini tak lain dan tak bukan adalah juga karena mereka pernah belajar bahasa Inggris. Sampai saat ini tercatat sekitar 150 lebih lembaga kursus di Pare.
Banyaknya lembaga kursus di Pare membuat desa Tulungrejo dan desa Singgahan memiliki suasana seperti layaknya kampus, terdapat penjual makanan, swalayan, kos-kosan, toko barang atau usaha lainnya yang menunjang kehidupan para pendatang kampung inggris dari luar daerah. Bahkan penduduk di kampung inggris sendiri kebanyakan bukan asli dari kampung inggris, melainkan penduduk pendatang yang hanya sekedar belajar ataupun berbisnis di kampung inggris. Jika Anda sedang dikampung inggris tak perlu takut untuk menemukan kebutuhan sehari-hari Anda, karena semua telah tersedia disini dengan harga yang cukup bersahabat.
Banyaknya pendatang dari luar daerah kampung inggris membuat kampung inggris sendiri memiliki keunikan, yakni transportasi sepeda. Pemandangan orang-orang menggunakan sepeda adalah hal yang sudah wajar di kampung inggris karena untuk para pendatang, tak mungkin mereka membawa kendaraan pribadi, apalagi untuk yang asli dari luar kota Kediri sendiri. Di kampung inggris banyak sekali kita jumpai tempat orang-orang menyewakan sepeda. Hal ini adalah transportasi yang paling hemat untuk digunakan mereka yang tak memiliki kendaraan pribadi. Selain mengasyikan dapat bersepeda dengan santai sambil menikmati hiruk pikuk kampung inggris, bersepeda juga dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat, terutama pada jantung, karena bersepeda dapat membuat jantung bekerja lebih cepat sehingga meminimalisir resiko penyakit jantung.
Orang-orang memilih kampung inggris karena pembelajaran bahsa inggris di kampung inggris berbeda bahkan sangat sekali berbeda dari lembaga-lembaga kursus bahasa inggris di manapun. Jika lembaga di luar kampung inggris hanya sekedar mempelajari bahasa inggris, atau hanya sekedar mewajibkan menggunakan bahasa inggris hanya dalam pembelajaran saja karena tak mungkin pengawasan sampai ke kehidupan sehari-hari, di kampung inggris Anda akan sangat jarang sekali menjumpai hal seperti itu. Di Kampung inggris banyak dan bahkan seluruh lembaga mewajibkan kita untuk menggunakan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari karena hampir seluruh lembaga di kampung inggris menyediakan camp untuk tinggal para muridnya dan membuat camp tersebut adalah wilayah menggunakan bahasa inggris dibawah pengawasan tutor pengajar. Jadi mau tidak mau, setuju atau tidak setuju dalam sehari-hari mulai bangun tidur sampai Anda tidur lagi harus menggunakan bahasa inggris. Dan jika Anda sekedar berjalan-jalan diluar kegiatan, seperti mencari makan akan banyak sekali Anda jumpai orang-orang menggunakan bahasa inggris. Jadi, kampung inggris membiasakan telinga Anda untuk mendengarkan kata per kata dari bahasa inggris. Tentunya, itu sangat menunjang perkembangan bahasa inggris Anda. Bahkan ketika saya bertemu salah seorang teman saya berasal dari Sulawesi “mengapa jauh sekali ke kampung inggris, apa disana tidak ada lembaga kursus bahasa inggris?”, teman saya lalu menjawab “tak ada yang se ekstrim di kampung inggris”. Jadi, jika mungkin Anda membutuhkan skill dalam berbahasa inggris Anda dapat menjadikan kampung inggris ini sebagai solusi yang tepat.
0 komentar:
Posting Komentar